Adsense

« »

Rabu, 28 Oktober 2009

Ibu Bekerja Keluarga Terjaga

Posted on 00.58 by AllifahKhumaira's

TEMPO Interaktif, Banyak wanita yang sudah berkeluarga menggapai sukses dalam berkarier. Dengan beragam tantangan yang berliku, mereka bisa meraih apa yang mereka inginkan. Namun, tak sedikit yang merasa tertekan dan cemas atas kelangsungan kehidupan domestik.

Beruntunglah pada masa dekade-dekade terakhir banyak kemudahan dan kesadaran baru di dalam masyarakat. Bekerja, buat kaum Hawa, adalah lumrah. Mungkin waktu sehari dengan 24 jam terasa belum cukup, namun banyak ibu yang bekerja di luar rumah, meski repot, merasa nyaman-nyaman saja.

Di negara-negara maju, selama ini (para ibu yang bekerja) merasakan defisit waktu dalam sehari dan merasa bersalah dibanding model ibu rumahan. Tapi mereka bahagia walaupun yakin kariernya sering menghadapi tembok kaca. Demikian menurut sebuah studi yang dilansir pada awal bulan ini.

Studi oleh Pew Research Center di Amerika Serikat menganalisis sejumlah kantor mensurvei isu-isu keluarga dan pekerjaan. Sebagian besar dari mereka berpendapat para wanita seharusnya bekerja, dengan 75 persen responden menolak ide bahwa seorang wanita tempatnya adalah di dalam rumah.

Wanita saat ini memang hampir mendekati separuh dari angkatan kerja di Negeri Abang Sam atau sekitar 47 persen. Angka itu naik dari 38 persen pada 1970.

Tapi studi itu juga menemukan fakta bahwa pada 59 persen dari wanita atau yang tengah memburu kerja, banyak di antaranya merasa ada konflik antara peran di kantor dan di rumah. Mereka mengaku merasa bersalah bagaimana menyeimbangkan antara kerja dan anak-anak daripada para ayah.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat terbaru, empat dari setiap 10 ibu yang bekerja mengatakan mereka merasa repot dibandingkan dengan seperempat dua kelompok yang lain.

Sebanyak 62 persen dari para ibu yang bekerja mengatakan mereka lebih suka bekerja paruh waktu. Hanya 37 persen dari mereka yang lebih suka bekerja penuh dibanding 79 persen dari para ayah yang lebih senang bekerja full-time.

"Terlepas dari adanya tekanan dan konflik, sebagian dari para ibu yang bekerja lebih senang menjadi ibu rumahan dan para ayah yang bekerja mengatakan mereka bahagia dengan kehidupan seperti itu," demikian pernyataan para peneliti tersebut.

Para periset menemukan bahwa 36 persen dari para ibu yang bekerja sangat bahagia dengan kehidupannya--sebagaimana dirasakan ibu rumahan. Sementara itu, ibu rumah tangga tunggal dengan anak di bawah usia 18 tahun termasuk grup yang paling kurang bahagia.

Para ibu rumahan mengaku kemampuan pengasuhan mereka lebih tinggi daripada kelompok yang bekerja, tercatat 43 persen memberi skor diri mereka dengan angka 9 atau 10 di dalam tanggung jawab mereka sebagai orang tua. Hanya 33 persen dari pada ibu yang bekerja memberi skor diri mereka dengan angka 9 atau 10.

Hasil studi yang mayoritas dilakukan terhadap para wanita muda, kalangan Hispanik, atau warga kelahiran asing tersebut juga menyentuh soal mengapa mereka tak bisa berada di posisi bisnis tinggi atau dalam politik. Jawabannya, 49 persen mengatakan para perempuan tercekal oleh jaringan "orang lama".

Juga hanya 34 persen responden yang yakin tanggung jawab keluarga tak bakal membiarkan para wanita menjalankan suatu posisi utama di perusahaan. Studi itu juga memperlihatkan bahwa para ibu lebih senang bekerja paruh waktu. Tapi realitas pasar kerja menunjukkan hal itu lebih sulit buat mereka untuk mendapat pekerjaan yang fleksibel.
Reuters l dwi arjanto

Lebih Gaul, Lebih Bahagia

Para wanita modern saat ini lebih bahagia dan lebih bersosial ketimbang para pria. Sementara itu, orang-orang muda tampaknya menjadi lebih menderita. Demikian sebuah studi terbaru di New South Wales, Australia.

Kita tahu bahwa di Tanah Air, budaya kumpul-kumpul para kaum Hawa memang lebih populer, dari arisan, perkumpulan ibu PKK, Majelis Taklim, hingga sekadar ngerumpi tetangga. Adapun di kantor, aktivitas bergaul bisa diselipkan di antara kesibukan kerja--tentu dalam arti membahas hal-hal atau topik yang positif. Ternyata cara bersosial semacam itu terbukti bermanfaat buat masing-masing pribadi.

Nah, dalam masyarakat Benua Kanguru tampak kurang-lebih sama. Survei oleh The Mental Health Association NSW secara online terhadap 309 orang menemukan bahwa kebahagiaan terkait dengan memanfaatkan waktu bersama teman atau menjadi anggota klub. Hasil lain menunjukkan bahwa mereka yang tak yakin menikmati bersosialisasi (orang penyendiri) ternyata cenderung punya gangguan mental.

Selain itu, mereka yang tengah mengalami faktor situasi yang tak menguntungkan, seperti kesulitan finansial, dilaporkan lebih menderita, seperti mereka yang berusia 18-25 tahun, yang tak bahagia dibanding kelompok-kelompok lebih senior.

"Survei itu mengungkapkan bahwa ada kaitan yang kuat antara partisipasi dan perasaan bahagia ketika bersosialisasi dengan kawan atau menjadi anggota sebuah komunitas," kata juru bicara lembaga tersebut, Nataly Bovopoulos, awal pekan lalu. "Yang juga menarik sebagai catatan adalah mayoritas (72 persen) dari responden penelitian ternyata perempuan, yang langsung terindikasi bahwa para wanita tampak lebih ingin terlibat dibanding kaum pria."

The Sydney Morning Herald

Artikel Terkait:

No Response to "Ibu Bekerja Keluarga Terjaga"

Blog Widget by LinkWithin
Visit 3reef.com - Your friendly reef aquarium forum!
Member of  AquaBanners.com

Movie Review

Sinopsis Cerita
"Anak-Anak Indonesia Harus Bisa Meraih Mimpi-Mimpinya"
Sebuah Film animasi musikal pertama dengan suara aktor aktor papan atas Indonesia.

Meraih Mimpi adalah sebuah film animasi yang sangat menyentuh dengan cerita yang memberikan kekuatan dan harapan akan pentingnya toleransi, perjuangan dan semangat dalam meraih cita-cita. Dengan seting di perkampungan dan hutan pulau Batam yang juga dihuni dengan berbagai binatang-binatang khas Indonesia, membuat tampilan visual yang sangat luar biasa.

Dana (Gita Gutawa), adalah karakter anak perempuan utama di film ini. Ia terpaksa mengikuti tradisi patriarkis di kampungnya dan juga dominasi penguasa tuan tanah yang membebani keluarganya dan seluruh kampung dengan pajak tanah yang keterlaluan. Padahal sebenarnya tuan tanah Pairot (Surya Saputra), berniat mengusir warga demi membangun perhotelan dan kasino. Perjalanan Dana menjadi sangat unik ketika ia sadar bahwa hanya dengan memenangkan kompetisi beasisiwa untuk melanjutakan sekolahnya, ia dapat berjuang melawan ketidak adilan ini. 

Ditemani dengan binatang-binatang hutan dan Rai (Patton "idola Cilik") adiknya, Dana tidak hanya berhasil mendapatkan beasiswa, tetapi mereka juga menemukan rahasia tuan tanah akan identitasnya yang sebenarnya. Meraih Mimpi adalah kisah anak perempuan dan keluarganya yang mencintai binatang dan lingkungan dan tak berhenti bermimpi dan berjuang. Sebuah kisah yang akan menginspirasi banyak anak-anak di Indonesia dan di Asia Tenggara. Film ini dapat menimbulkan kesadaran anak-anak Indonesia akan pentingnya kesetaraan gender, sehingga anak laki-laki dan perempuan kita dapat tumbuh menjadi generasi yang saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

KALYANA SHIRA FILMS IN COLLABORATION WITH MEDIACORP RAINTREE PICTURES PTE LTD INFINITE FRAMEWORKS PTE LTD
SCORPIO EAST PICTURES PTE LTD MEDIA DEVELOPMENT AUTHORITY INDIKA PICTURES PRESENT 
AN INFINITE FRAMEWORKS STUDIOS PRODUCTION AND KALYANA SHIRA FILMS CO-PRODUCTION
A PHIL MITCHELL FILM
"MERAIH MIMPI"
BASED ON THE ORIGINAL NOVEL "SING TO THE DAWN" BY MINFONG HO
STARRING GITA GUTAWA PATTON SURYA SAPUTRA CUT MINI SHANTY INDRA BEKTI ULI HERDINANSYAH RIA IRAWAN
JAJANG C NOER TIKE PRIATNAKUSUMAH CASTING COORD JAMAL MUSTAWA TECHNICAL DIRECTOR DANIEL HARJANTO
CG SUPERVISOR STEVEN READ ART DIRECTOR ELSA SANTOS EDITOR PHIL MITCHELL SOUND ENGINEER KHIKMAWAN SANTOSA 
MUSIC DIRECTORS AGHI NAROTTAMA BEMBY GUSTI RAMONDO GASCARO POST PRODUCERS TIA HASIBUAN ELZA HIDAYAT
LINE PRODUCER DEWI PINTOKORATRI ASSOCIATE PRODUCERS FREDDIE YEO SEAH SAW YAM ONG HUI HUI GREG CHEW 
CO-PRODUCER NIA DINATA PRODUCERS MIKE WILUAN PHIL MITCHELL PHILLIP STAMP CHAN PUI YIN 
EXECUTIVE PRODUCERS DANIEL YUN MIKE WILUAN JOHN HO 
STORY BY PHILLIP STAMP MIKE WILUAN ALEX SANFORD PHIL MITCHELL SCREENPLAY BY PHILLIP STAMP
SCRIPT LOCALIZED BY NIA DINATA DIRECTED BY PHIL MITCHELL 


ALL RIGHTS RESERVED
© 2008 COPYRIGHT MEDIACORP RAINTREE PICTURES PTE LTD INFINITE FRAMEWORKS PTE LTD
SCORPIO EAST PICTURES PTE LTD MEDIA DEVELOPMENT AUTHORITY
www.meraihmimpi.com


Band Of The Month

Artist: Parkway Drive
Album: Killing With A Smile
Year: 2005
Genre: Metalcore
Web: http://www.myspace.com/parkwaydrive
Country: Australia


Link Download

Band Of The September

Misery Signal - Controller ( 2008 ) 

Link : http://www.mediafire.com/?tqwt5zjdyjt

Band Of The October

Parkway Drive - Horizons ( 2007 ) 

Link : http://www.mediafire.com/?gyrtjmmmfmu

MER-C PEDULI PALESTINA

Komentar

tips dan trik - Google Blog Search

Info 10 Gempa Terakhir di Indonesia